Skip to main content

Strategi Harga




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Strategi Harga”.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah manajemen pemasaran internasional.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca untuk memberikan saran serta yang dapat memberi semangat lebih bagi kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini  dapat memberi manfaat bagi semua orang.


                                                                                                            Kediri, 06 Maret 2017

Penulis



DAFTAR ISI

Kata pengantar  .......................................................................................       i
Daftar isi  .................................................................................................      iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah ...................................................................        1
B.     Rumusan masalah .............................................................................       2
C.     Tujuan pembahasan masalah ............................................................       2

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Penetapan Harga.............................................................   3
B.     Pengaruh Lingkungan Pada Keputusan Penetapan Harga.....................   4
C.     Penetapan Harga Global........................................................................   7
D.    Jenis Strategi Harga………………..………………………………....    7

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................    11
B.     Saran ................................................................................................     11
                Daftar pustaka…………………………………………………………...  12




BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
           Penetapan Harga (Price) merupakan salah satu elemen yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix) yang berkenaan langsung dengan kebijakan strategis dan taktis mengenai tingkat harga, struktur diskon, dan syarat pembayaran. Menurut Philip Kotler “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Harga merupakan alat evaluasi dan komunikasi dalam pasar internasional. Menetapkan harga yang tepat merupakan kunci kesuksesan dan kegagalan. Bahkan ketika pemasar internasional memproduksi produk yang tepat, mempromosikannya dengan benar, dan membangun jalur distribusi yang layak, upaya tersebut akan gagal bila ia salah menetapkan harga. Sebuah penawaran harga seharusnya mencerminkan baik kualitas maupun nilai produk yang dipersepsikan konsumen. Dari semua hal yang harus dihadapi oleh pemasar internasional, penetapan harga merupakan salah satu yang paling sulit. Hal ini menjadi lebih rumit ketika perusahaan menjual produknya pada pelanggan di berbagai negara yang berbeda-beda. Baik mengekspor maupun mengelola operasi luar negeri, tanggung jawab manajer adalah menetapkan dan mengendalikan harga aktual produk di pasar yang berbeda dengan berbagai variabel yang berbeda pula, mulai dari perbedaan tarif, biaya, sikap, persaingan, fluktuasi mata uang, serta metode penetapan harga.






B.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana konsep dasar penetapan harga?
2.      Bagaimana pengaruh lingkungan pada keputusan penetapan harga?
3.      Bagaimana penetapan harga global?
4.      Apa saja jenis strategi harga ?

C.   Tujuan Pembahasan Masalah
1.      Untuk mengetahui konsep dasar penetapan harga.
2.      Untuk mengetahui pengaruh lingkungan pada keputusan penetapan harga.
3.      Untuk mengetahui penetapan harga global.
4.      Untuk mengetahui jenis strategi harga.






BAB II
PEMBAHASAN

A.   Konsep Dasar Penetapan Harga
 Faktor-faktor yang menentukan batas-batas harga pasar, antara lain:
1.      Dasar harga ( price floor ), merupakan harga minimal yang sama dengan biaya produk tersebut.
2.      Pagu harga ( price ciclling ) merupakan harga maksimal yang dikendalikan oleh harga kompetitif untuk produk yang dapat dibandingkan dengan negara tujuan.
3.      Harga optimal ( optimum price ) merupakan fungsi permintaan akan produk yang ditentukan oleh kemauan dan kemampuan pelanggan yang membeli.
Faktor lain yaitu harga produk setara buatan pesaing menentukan harga tertinggi atau batas atas. Antara batas atas dan bawah harga setiap produk terdapat harga optimum, yang merupakan fungsi permintaan akan produk yang ditentukan oleh kemauan dan kemampuan pelanggan untuk membeli. Delapan pertimbangan dasar penetapan harga untuk pemasaran produk di luar negara sendiri.
1.      Apakah harga itu mencerminka mutu produk?
2.      Apakah harga itu kompetitif?
3.      Apakah perusahaan sedang melakukan penetrasi pasar, mengambil keuntungan besar dari segmen pasar atas ( market skimming), atau karena beberapa maksud lain dalam penetapan harga?
4.      Tipe diskon macam apa (perdagangan, pembayaran tunai, pembelian dalam jumlah besar) dan pengeluaran apa (periklanan, pertukaran) yang harus ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan internasional?
5.      Apakah harga produk harus berbeda di segmen yang bebeda?
6.      Penetapan harga seperti apa saja yang dapat diambil bila biaya perusahaan naik atau turun?
Apakah permintaaan di pasar elastic atau inelastic?
7.      Bagaimana kemungkinan pandangan pemerintah negara tempat perusahaan beroperasi terhadap harga yang di tetapkan perusahaan masuk akal atau memeras?
8.      Apakah undang-undang dumping di Negara asing menimbulkan masalah?

Keputusan penetapan harga harus memperhitungkan biaya transportasi internasional, perantara dalam saluran distribusi internasional yang panjang, dan permintaan dari seluruh dunia untuk memberlakukan harga yang sama tanpa memperdulikan lokasi.

B. Pengaruh Lingkungan Pada Keputusan Penetapan Harga
     Pertimbangan lingkungan yang dihadapi oleh pemasar internasional diantaranya
1.      Menetapkan harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi
Inflasi, atau perubahan harga yang selalu naik, merupakan fenomena diseluruh dunia. Inflasi memerlukan penyesuaian harga secara periodik. Penyesuaian ini diperlukan karena biaya meningkat yang harus dicakup dalam harga jual yang meningkat tadi. Persyaratan yang perlu dari penetapan harga di lingkungan yang mengalami inflasi adalah mempertahankan marjin laba operasi. Tidak peduli praktik akunting biaya, bila sebuah perusahaan mempertahankan marjinnya perusahaan itu secara efektif melindungi dirinya dari pengaruh inflasi. Untuk menanggulangi inflasi di Peru, Procter & Gamble harus menaikkan harga deterjen dengan 20% sampai 30% selama 2 minggu.
            Dalam cakupan bab ini hanya dimungkinkan menyentuh banyak masalah akunting yang berkaitan dengan penyesuaian harga di pasar internasional. Terutama perlu dicatat bahwa metode penetapan biaya FIFO (first-in, first-out) tidak cocok dengan dalam situasi inflasi. Praktik akunting yang lebih tepat dalam kondisi harga yang meningkat adalah metode LIFO (last-in, first-out) yang menggunakan harga bahan baku yang dibelipaling akhir untuk menetapkan biaya produksi yang dijual. Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, pendekatan historis merupakan metode penetapan biaya yang kurang memadai daripada biaya pengganti. Tidak peduli apapun metode akunting yang digunakan persyaratan yang penting dalam kondisi inflasi dari sistem penetapan biaya yang mana pun adalah mempertahankan marjin laba kotor dan laba operasi. Tindakan manajerial dapat mempertahankan marjin ini karena hambatan berikut ini.
2.      Devaluasi dan Revaluasi
Devaluasi merupakan turunnya nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang yang lain, sebaliknya revaluasi adalah naiknya nilai itu. Misalnya, bila mata uang dari negara A didevaluasi relatif terhadap mata uang negara B, dan bila harga-harga domestik di negara A tidak terpengaruh oleh devaluasi, maka harga semua barang bagi pembeli di negara B akan turun sebesar jumlah devaluasi. Akan tetapi, seorang pengimpor di negara A merasakan kenaikan harga produk yang diimpor dari negara B. Oleh karena itu, devaluasi sebenarnya menekan ke atas biaya dan harga di negara A. Ini berarti bahwa sebagian pengurangan harga barang impor di negara B sebagai akibat dari devaluasi diimbangi dengan kenaikan biaya dan harga yang dipengaruhi oleh devaluasi di negara A. Dalam praktiknya, seorang eksekutif bisnis yang mengekspor atau membeli pasokan dari sebuah negara yang mendevaluasi mata uangnya harus mengevaluasi pemasaran dasar dan posisi kompetitifnya. Bila posisi bersaingnya kuat dan permintaannya tidak elastik terhadap harga, harga dapat dipertahankan di pasar sasaran. Bila keadaannya tidak demikian, mungkin harga perlu dikurangidi pasar sasaran.
Revaluasi merupakan kenaikan nilai suatu mata uang terhadap mata uang yang lain. Pengaruh dari revaluasi pada seseorang pengekspor atau seorang pemasar yang membeli pasokan di negara yang merevaluasi mata uangnya adalah kebalikannya devaluasi. Anggaplah sekarang bahwa mata uang negara A devaluasi relatif terhadap negara B dan bahwa harga barang ekspor di negara A tidak naik dalam mata uang setempat. Mata uang negara B yang lebih lemah tidak berakibat penting terhadap pembelian impor yang dilakukan dengan mata uang negara A. Pemasar internasional harus memutuskan apakah akan  (1) meneruskan kenaikan harga kepada pelanggan di negara B, (2) menyerap kenaikan harga dan mengurangi biaya operasi atau pemasaran sebagai usaha mempertahankan tingkat laba, atau (3) menyerap kenaikan harga dengan mengurangi harga produk itu di negara A. Itulah situasi yang dihadapi oleh banyak perusahaan Jepang pada tahun 1990-an ketika yen mencatat rekor tertinggi terhadap dolar AS.
            Dalam beberapa keadaan, revaluasi kecil berpengaruh sedikit terhadap prestasi ekspor. Kenaikan harga diteruskan kepada pelanggan internasional oleh masing-masing perusahaan tanpa pengaruh signifikan terhadap volume. Dalam situasi pasar yang lebih bersaing, perusahaan di negara yang mengalami revaluasi sering kali akan menyerap kenaikan harga dengan mempertahankan harga pasar internasional pada tingkat sebelum revaluasi. Dalam praktik sebenarnya, pemilik pabrik dan distributornya mungkin bekerja sama untuk mempertahankan pangsa pasar di pasar internasional. Salah satu pihak, atau keduanya, mungkin memilih untuk mengurangi persenntase laa. Distributor mungkin juga memilih membeli produk dalam jumlah yang lebih banyak untuk memperoleh diskon; alternatif lain adalah mempertahankan sediaan yang lebih sedikit bila pemilik pabrik dapat menjamin penyerahan just-in-time (tepat waktu). Dengan menggunakan pendekatan ini, dimungkinkan untuk mempertahankan harga yang bersaing di pasar di mana revaluasi merupakan pertimbangan harga.
3.      Kendali dan Subsidi Pemerintah
      Bila tindakan pemerintah membatasi kebebasan manajemen untuk menyesuaikan harga, dengan sendirinya usaha mempertahankan marjin yang dikorbankan. Dengan kondisi  tertentu, tindakan pemerintah merupakan ancaman serius terhadap kemampuan menghasilkan laba dari operasi anak perusahaan. Sebuah negara yang mengalami kesulitan keuangan serius dan berada ditengah krisis keuangan berada dalam tekanan untuk melakukan beberapa jenis tindakan. Keadaan ini terjadi di Brail selama bertahun-tahun. Dalam beberapa keadaan pemerintah akan mengambil langkah-langkah segera, bukannya mengungkapkan penyebab inflasi dan kekurangan cadangan mata uang asing. Langkah-langkah seperti itu biasanya menggunakan pengendalian biaya secara umum, atau lebih mungkin menggunakan pengendalian biaya secara selektif. Kalau pengendalian biaya selektif dipilih, perusahaan asing lebih mudah dikendalikan daripada bisnis lokal, apalagi bila perusahaan asing kurang dapat memberi pengaruh pada keputusan politik pemerintah seperti yang dimiliki oleh manajer lokal.
            Subsidi  pemerintah dapat juga memberikan tantangan pada sebuah perusahaan untuk menggunakan sumber pemasok secara strategis agar tetap bersaing dalam harga. Di Eropa Pemerintah memberi subsidi pada sektor pertanian yang membuat distributor makanan olahan A.S. sulit bersaing dalam harga kalau mengekspor ke ME. Di Amerika Serikat beberapa, tetapi tidak semua, sektor pertanian disubsidi.

4.      Tingkah Laku Pesaing
Semua keputusan penetapan harga tidak hanya dipengaruhi oleh biaya, tetapi juga oleh permintaan dan tindakan pesaing. Jadi, hambatan lain dari fleksibilitas manajemen untuk memepertahankan marjin laba kotor dan laba operasional adalah tingkah laku persaingan. Bila pesaing tidaak menyesuaikan harga mereka sebagai respons meningkatnya biaya, manajemen bahkan bila sudah mengetahui dengan tepat pengaruh naiknya biaya pada laba operasional akan amat terhambat dalam kemampuan untuk menyesuaikan harga yang diperlukan. Sebaliknya bila pesaing mempunyai pabrik dengan upah tenaga kerja yang rendah atau mencari pemasok dari negara dengan upah rendah, mungkin harga perlu diturunkan agar tetap kompetitif.
5.      Permintaan Pasar
Hambatan akhir dari kemampuan pemilik pabrik untuk menyesuaikan harga adalah pasar itu sendiri. Sebuah perusahaan harus waspada terhadap pengaruh penyesuaian harga terhadap permintaan produk itu. Tujuan dari suatu bisnis tidak hanya untuk mempertahankan laba kotor dan laba operasional spesifik, tetapi bertahan dan beroperasi dengan menghasilkan laba sebesar mungkin. Dalam beberapa situasi, pengurangan laba dapat menyebabkan laba yang lebih besar daripada mempertahankan marjin. Manajemen harus waspada pada kemungkinan ini.
C. Penetapan Harga Global
     Kebijakan penetpan harga seperti apa yang harus dipegang oleh perusahaan global kalau dipandang secara luas , 3 posisi alternatif yang dapat diambil oleh sebuauh perusahaan terhadap penetapan harga untuk seluruh dunia.
1.      Perluasan/Etnosentris
Alternatif  pertama dapat disebut sebagai kebijakan penetapan harga perluasaan. Kebijakan ini mengharuskan harga suatu barang sama diseluruh dunia dan pengimpor menanggung ongkos kirim dan biaya impor.
2.      Adaptasi/Polisentris
Alternatif kebijakan penetapan harga kedua disebut adptasi / polisentris. Kebijakan ini mengijinkan manajer anak perusahaan atau afiliasi menetapkan berapapun harga yang mereka rasa paling cocok untuk situasi yang mereka hadapi.
3.      Penemuan Baru/ Geosentris
Pendekatan ketiga pada penetapan harga internasional disebut penemuan baru / geosentris. Dengan menggunakan pendekatan ini sebuah perusahaan tidak menetapkan satu harga untuk diberlakukan di seluruh dunia dan tidak juga menyerahkan keputusan penentuan harga kepada anak perusahaan , tetapi mengambil posisi diantara keduanya.
D.   Jenis Strategi Harga
Strategi penetapan harga yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang dipengaruhi oleh persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyangkut harga. Harga kompetitif dapat hanya ditentukan dengan meninjau tingkat harga produk pesaing dan produk pengganti di pasar sasaran. Setelah tingkat harga ini ditetapkan, harga dasar dapat di tentukan. Empat langkah yang menentukan harga dasar adalah:
a.       Menetapkan elastisitas harga dari permintaan. Permintaan tidak fleksibel akan memungkinkan harga yang lebih tinggi
b.      Buat perkiraan biaya tetap dan variabel dari proses manufaktur dengan volume penjualan yang di proyeksikan. Biaya adaptasi produk harus diperhitungkan.
c.       Tetapkan semua biaya yang berhubungan dengan program pemasaran.
d.      Pilih harga yang memberikan margin kontribusi paling tinggi
Penentuan akhir dari harga dasar dapat dibuat hanya setelah semua unsur bauran pemasaran di tentukan. Semuanya ini termasuk strategi distribusi dan strategi komunikasi.  Empat langkah di atas mungkin memberi kesan sederhana tetapi, kenyataanya sering kali tidak mungkin untuk memperoleh informasi yang pasti dan tepat yang akan menjadi dasar harga “optimal”.  Di berbagai belahan dunia, informasi pasar eksternal menyimpang dan tidak akurat. Hal yang sama juga berlaku untuk informasi internal. Secara historis, informasi pasar terinci tidak terkumpul dan menyebar. Disamping itu, manajer di pabrik yang baru diswastakan mengealami kesulitan menentukan harga karena data akunting biaya yang berhubungan dengan proses manufaktur sering kali tidak ada.
Dengan usaha mencoba memperkirakan tingkat permintaan, misalnya perlu memikirkan daya tarik produk relative terhadap produk pesaing. Walaupun dimungkinkan untuk membuat perkiraan setelah melaksanakan riset pasar, usaha itu mungkin terlalu mahal dan memakan waktu yang lama. Ukuran dari luasnya pasar ekspor potensial sering kali terlalu kecil untuk membenarkan pengeluaran minimal melakukan riset pasar. Salah satu cara memperbaiki permintaan potensial adalah menggunakan analogi. Pendekatan ini pada dasarnya berarti permintaan potensial yang diekstrapolasikan untuk pasar sasaran dari penjualan sebenarnya di pasar yang di anggap serupa.
1.      Menetapkan Harga : Pendekatan Jepang
Penetapan harga mulai dari riset pasar, dan karakteristik produk. Di jepang, harga jual yang direncanakan dikurangi laba yang diinginkan dihitung, hasilnya angka biaya yang menjadi sasaran. Pada tahap ini rancangan, rekayasa, dan persoalan penetapan harga pemasok ditangani; masing-masing anggota dari rantai angka di haruskan memenuhi sasaran. Setelah negosiasi dan pertukaran yang di perlukan diperhitungkan, proses manufaktur di mulai, di ikuti dengan pengurangan biaya berkesinambungan.
2.      Menggunakan sumber pemasok sebagai suatu alat strategis dalam menetapkan harga produk
Pemasar internasional mempunyai beberapa pilihan dalam menangani masalah peningkatan harga. Pemasar produk jadi buatan dalam negeri mungkin terpaksa mengalihkan pembelian komponen tertentu dari sumber pemasok di luar negeri agar biaya dan harga yang ditetapkan dapat tetap kompetitif. Pilihan lain 100 persen mengandalkan produk jadi dari luar negeri di dekat atau di pasar itu sendiri. Pilihan ketiga mengaudit secara teliti dan lengkap struktur distribusi di pasar sasaran.
3.      Dumping
Dumping adalah masalah strategi penetapan harga global yang penting. Kode antidumping atau GATI yang disahkan tahun 1979 menetapkan dumping sebagai penjualan produk impor dengan harga yang lebih rendah daripada yang biasanya dikenakan pada produk yang sama di pasar domestic atau di Negara asal. Sifat dari masalah dan peraturan menunjukan seolah-olah beberapa Negara menggunakan undang-undang dumping sebagai alat yang sah untuk melindungi perusahaan local dari praktik peetapan harga yang bersifat predator oleh perusahaan asing.
Beberapa tahun terakhir terjadi banyak kasus penyelidikan dan hukuman antidumping yang terutama di Amerika Serikat,tetapi juga di ME, Kanada dan Australia. Perusahaan yang berfikir melanggar undang-undang antidumping telah mengembangkan sejumlah pendekatan untuk menghindari undang-undang antidumping. Dengan membedakan produk yang dijual di pasar dalam negeri dan luar negeri. Pendekatan lain adalah membuat penyesuaian kompetitif yang tidak menyangkut harga dalam pengaturan dengan afiliansi dan distributor.
4.      Market Skimming
Strategi penetapan harga berdasarkan pada market skimming merupakan usaha dengan sengaja untuk mencapai suatu segmen pasar yang bersedia membayar harga tinggi untuk suatu produk. Dalam contoh seperti itu produk harus menciptakan nilai yang tinggi bagi pembeli. Strategi penetapan harga ini seringkali dipergunakan dalam fase introduksi siklus hidup produk ketika kapasitas produksi dan persaingan terbatas.
5.      Penetapan Harga Penetrasi
Penetapan harga penetrasi menggunakan harga sebagai alat untuk bersaing untuk memperoleh pasar. Mayoritas perusahaan yang menggunakan penetapan  jenis harga ini dalam pemasaran internasional berada di kawasan pasifik. Pabrik berskala efisien dan rendahnya tenga kerja membuat perusahaan-perusahaan ini dapat mengadakan “serangan mendadak” ke pasar.
6.      Mempertahankan Pasar ( Market Holding )
Strategi mempertahankan pasar seringkali dipergunakan oleh perusahaan yang ingin mempertahankan pangsa pasar mereka. Dalam pemasaran di suatu negara , strategi ini seringkali berupa reaksi terhadap penyesuaian harga oleh pesaing. Misalnya ketika salah satu perusahaan mengumumkan penurunan harga khusus sebagian besar perusahaan penerbangan harus menyesuaikan harga.
7.      Cost-Plus Atau Peningkatan Harga
Perusahaan yang terjun di bidang ekspor seringkali menggunakan strategi yang disebut strategi penetapan harga cost-plus untuk memperoleh pijakan di pasar global. Terdapat dua metode penetapan harga cost-plus. Metode yang lebih tua adalah metode akunting biaya historis yang menentukan jumlah semua biaya proses manufaktur langsung dan tidak langsung serta biaya umum dan administrasi. Sebuah pendekatan yang akhir-akhir ini dipergunakan dikenal sebagai metode estimated future cost ( perkiraan biaya di masa depan ).




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Tujuan penetapan harga global
1.      Memaksimalkan laba / keuntungan.
2.      Memaksimalkan pendapatan.
3.      Memaksimalkan pangsa pasar.
4.      Stabilisasi harga.
5.      Mencegah masuknya pesaing.
6.      Mempertahankan loyalitas pelanggan dan mendukung pembelian ulang.
7.      Menghindari campur tangan pemerintah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga
1.      Faktor internal :
a.       Tujuan pemasaran ( biaya , penguasaan pasar dan usaha )
b.      Strategi marketing mix
c.       Organisasi ( struktur , skala dan tipe )

2.      Faktor eksternal :
a.       Elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar
b.      Harga pesaing dan reaksi pesaing terhadap perubahan harga
c.       Lingkungan eksternal yang lain seperti lingkungan mikro maupun lingkungan makro

B.     Saran
1.      Untuk para mahasiswa makalah ini dapat dijadikan sebagai  referensi mengenai strategi harga kedepannya.




DAFTAR PUSTAKA

Keegan, J, Warren. 1996. Manajemen Pemasaran Global. Prenhallindo: Jakarta.











Comments

Popular posts from this blog

Pengaruh dinamika kelompok dan kelompok rujukan

DAFTAR ISI Kata pengantar  .......................................................................................       i Daftar isi  .................................................................................................      ii BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang masalah ...................................................................         1 B.      Rumusan masalah .............................................................................       2 C.      Tujuan pembahasan masalah ............................................................       2 BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian Kelompok ......................................................................      ...

makalah kemampuan mata kuliah perilaku keorganisasian

DAFTAR ISI Kata pengantar .........................................................................................................  i Daftar isi ..................................................................................................................  ii BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang ..................................................................................................  1 B.      Rumusan Masalah ..............................................................................................  1 C.      Tujuan ................................................................................................................  1 BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian Kemampuan .....................................................................................  2 B.      Kemampuan Intelektual ................................

Analisis situasi dan Strategi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Strategi merupakan komponen penting dalam pengelolaan perusahaan karena melalui strategi manajemen inilah sebuah perusahaan merencanakan taktik yang akan dipilih untuk dilaksanakan dan diterapkan sehingga perusahaan dapat unggul dalam dunia bisnis. Analisis situasi merupakan tahap awal perencanaan program perusahaan untuk mendefinisikan masalah sesuai realita. Analisis situasi sangat menentukan keberhasilan program, apabila masalah yang ditemukan benar didefinisikan sesuai realita maka tidak susah untuk melakukan perencanaan dan implementasi program nantinya. Pentingnya ketepatan dan kedalaman sebuah analisis situasi adalah untuk menentukan tahap perencanaan selanjutnya. Ketika analisis situasi sudah tidak tepat, maka perencanaan juga akan tidak sesuai karena masalah yang diambil tidak situasi sesungguhnya di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman mengenai analisis situasi guna menentukan prioritas masal...