Skip to main content

makalah kemampuan mata kuliah perilaku keorganisasian


DAFTAR ISI

Kata pengantar .........................................................................................................  i
Daftar isi ..................................................................................................................  ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..................................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ..............................................................................................  1
C.     Tujuan ................................................................................................................  1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kemampuan .....................................................................................  2
B.     Kemampuan Intelektual ....................................................................................  2
C.     Kemampuan Kognitif ........................................................................................  4
D.    Kemampuan Emonional ....................................................................................  6
E.     Kemampuan Fisik ..............................................................................................  8
F.      Dampak Kemampuan .......................................................................................  11

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .......................................................................................................  13

Daftar Pustaka ........................................................................................................  14

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Setiap organisasi pasti mengharapkan dan berupaya sekuat tenaga untuk dapat mencapai tujuan kinerja yang ditetapkan sebelumnya. Meskipun banyak faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan maupun kegagalan mencapai tujuan tersebut, namun untuk sebagian besar ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya. Baik sebagai di lapisan bawah, menengah, maupun mereka yang menduduki jabatan pimpinan puncak.
Dalam organisasi diperlukan kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerrjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Yang akan digunakan sebagai alat untuk menuju tujuan organisasi

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian dari Kemampuan?
2.      Bagaimana pengertian dari Kemampuan Intelektual?
3.      Bagaimana pengertian dari Kemampuan Kognitif ?
4.      Bagaimana pengertian dari Kemampuan Emonional?
5.      Bagaimana pengertian dari Kemampuan Fisik?
6.      Bagaimana pengertian dari Dampak Kemampuan?

C.    Tujuan
1.      Untuk Mengetahui pengertian dari Kemampuan
2.      Untuk Mengetahui pengertian dari Kemampuan Intelektual
3.      Untuk Mengetahui pengertian dari Kemampuan Kognitif
4.      Untuk Mengetahui pengertian dari Kemampuan Emonional
5.      Untuk Mengetahui pengertian dari Kemampuan Fisik
6.      Untuk Mengetahui pengertian dari Dampak Kemampuan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kemampuan
Kemampuan atau ability menunjukkan kapisitas individu untuk mewujudkan berbagai tugas dalam pekerjaan. Merupakan penilaian terhadap apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sekarang ini. Kemampuan menyeluruh individu pada dasarnya dibentuk oleh dua kelompok factor penting : Intellectual dan Physical Abilities (Robbins, 2003:40)
Greenberg dan Baron (2003 : 100) memberikan pengertian kemampuan sebagai kapasitas mental dan fisik untuk mewujudkan tugas. Orang berbeda dalam hubungannya dengan sejumlah kemampuan, namun dapat dikelompokkan dalam dua dua kategori, yaitu Intelectual abilities dan Physical Abilities. Hanya ditekankan oleh mereka bahwa dalam Intelectual abilities termasuk mewujudkan berbagai tugas kognitif. Kemampuan menunjukan kapabilitas yang dimiliki orang yang relative stabil untuk mewujudkan rentang aktivitas tertentu yang berbeda tetapi berhubungan (Colquitt, LePine dan Wesson, 2011 : 339).
Dengan demikian kemampuan dapat dirumuskan sebagai kapabilitas intelektual, emosional dan fisik untuk melakukan berbagai aktivitas sehingga menunjukkan apa yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuannya.

B.     Kemampuan Intelektual
Intellectual ability atau kemampuan intelektual adalah kapasitas untuk melakukan aktivitas mental (Robbins, 2003 : 40)
Terdapat tujuh dimensi kemampuan intelektual yaitu
1.      Number aptitude
2.      Verbal  comprehension
3.      Perceptual speed
4.      Inductive reasoning
5.      Spatial visualization
6.      Memory

Hubungan antara dimensi kemampuan intelektual dengan pekerjaan dituangkan oleh Robbins (2003 : 41 ) pada tabel di bawah:
Dimensi
Penjelasan
Contoh pekerjaan
Jumlah aptitute
Kemampuan untuk melakukan aritmatika cepat dan akurat
Akuntan: menghitung pajak penjualan pada seperangkat item
Pemahaman verbal
Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar dan hubungan kata-kata satu sama lain
Manajer pabrik: mengikuti kebijakan perusahaan
Kecepatan perceptual
Kemampuan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan visual dengan cepat dan akurat
Penyidik kebakaran: mengidentifikasi petunjuk untuk mendukung tuntutan orang

Penalaran induktif
Kemampuan untuk mengidentifikasi urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah
Peneliti pasar: meramalkan permintaan akan produk pada periode waktu berikutnya
Penalaran deduktif
Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi sebuah argumen
Supervisor: memilih antara dua saran berbeda yang ditawarkan oleh karyawan
Visualisasi spasial
Kemampuan membayangkan bagaimana sebuah objek akan terlihat jika posisinya di ruang angkasa berubah
Dekorator interior: mendekor ulang kantor
Ingatan
Kemampuan untuk mempertahankan dan mengingat pengalaman masa lalu
Tenaga penjual: mengingat nama pelanggan


Yang termasuk dalam multiple Intelligence:
1.      Cognitive intelligence
Meliputi kecerdasan yang telah lama disediakan oleh tes kecerdasan trasional.
2.      Social intelligence
Kemampuan orang berhubungan secara efektif dengan orang lain
3.      Emotional intelligence
Kemampuan mengidentifikasi , memahami dan mengelola emosi
4.      Cultural intelligence
Kesadaran terhadap perbedaan antar  budaya dan kemampuan berfungsi dengan sukses dalam situasi antar budaya

Greenberg dan Baron (2003:100) mengemukakan bahwa  kemampuan intelektual mencangkup aspek:
1.      Cognitive Intelligence
Kemampuan memahami gagasan yang kompleks untuk menyesuaikan secara efektif terhadap lingkungan, belajar dari pengalaman, terikat  berbagai bentuk pertimbangan dan mengatasi hambatan  dengan pemikiran berhati-hati.
2.      Practical intelegence
Merupakan ketangkasan dalam menyelesaikan masalah praktis secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan untuk menyelesaikan masalah adalah dengan menggunakan tacid knowledge. Tacid knowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana segala sesuatu dapat dilakukan, dan bersifat praktis. Karakeristik dari tacid knowledge adalah:
a)      Action oriented menyangkut pengetahuan bagaimana untuk melakukan sesuatu
b)      Memberi kesempatan individu mencapai tujuan yang dihargai secara pribadi memfokus hanya pada pengetahuan yang relevan bagi mereka
c)      Diperoleh tanpa bantuan orang lain karena sering diperoleh pada pikiran sendiri dan sering tidak dibicarakan
3.      Emoticonal intelligence
Merupakan kelompok ketrampilan yang berhubungan dengan sisi emosional dari kehidupan. Komponen utamanya adalah:
a)      Kemampuan mengenal dan mengatur emosi kita sendiri
b)      Kemampuan mengenal dan memengaruhi emosi orang lain
c)      Motivasi diri, mampu memotivasi diri untuk bekerja lama dank eras pada berbagi tugas dan menolak godaan untuk keluar dan berhenti.
d)     Kemampuan menunjukkan hubungan jangka panjang secara efektif dengaan orang lain
4.      Successful intelligence
Merupakan kecerdasan yang menunjukan keseimbangan yang baik antara cognitive intelligence (IQ) , practical intelligence, dan creative intelligence. 

C.    Kemampuan Kognitif
Cognitive ability atau kemampuan kognitif menunjukkan kapabilitas berkaitan dengan akuisisi dan aplikasi pengetahuan dalam pemecahan masalah (Colquitt, LePine dan Wesson, 2011 : 340). Kemampuan kognitif sangat relevan dengan pekerjaan menyangkut pekerjaan yang melibatkan penggunaan informasi untuk membuat keputusan dan pemecahan masalah. Colquitt, LePine dan Wesson (2011:341) menunjukkan adanya lima tipe kemampuan kognitif :
1.      Verbal ability berkenaan dengan berbagai kapabilitas berkaitan dengan pemahaman dan menyatakan komunikasi lisan dan tertulis. Verbal ability meliputi empat aspek yaitu:
a)      Oral comprehension yaitu kemampuan memahami kata dan kalimat yang diucapkan
b)      Written comprehension yaitu kemampuan memahami kata yang tertulis
c)      Oral expression yaitu kemampuan mengomunikasikan gagasan secara berbicara
d)      Written expression yaitu kemampuan mengomunikasikan gagasan secara tertulis
2.      Quantitative ability berkenaan dengan dua tipe kapabilitas matematika, yaitu :
a)      number facility adalah kapabilitas melakukan operasi matematika sederhana, menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi
b)      mathematical reasoning adalah kemampuan memilih dan mengaplikasikan formula untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut angka.
3.      Reasoning ability adalah kumpulan kemampuan yang berbeda berkaitan dengan pengertian dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan wawasan, aturan dan logika. Terdapat empat tipe reasoning ability yaitu:
a)      Problem sensitivy  adalah kemampuan memikirkan bahwa sekarang ini terdapat masalah atau mungkin aka nada masalah dalam waktu dekat
b)      Deductive reasoning adalah kemampuan untuk menggunakan aturan umum untuk menyelesaikan masalah
c)      Inductive reasoning adalah kemampuan mempertimbangkan beberapa potongan informasi dan kemudian mencapai konklusi umum tergantung bagaimana potongan tersebut dihubungkan
d)      Originality adalah kemampuan mengembangkan cara dengan pandai dan asli untuk menyelesaikan masalah
4.      Spatial ability merupakan dua kapabilitas dalam hubungannya dengan gambaran visual dan mental dan manipulasi dari objek dalam ruang.
5.      Perseptual Abilityberkenaan dengan menjadi dapat merasa, memahami dan mengingat pola informasi. Kecepatan dan fleksibilitas berkanaan dengan menjadi mampu mengambil pola informasi dengan cepat meskipun terdapat informasi yang mengganggu, bahkan tanpa cukup informasi. Orang yang bekerja dalam bidang inteligen perlu kecepatan dan fleksibilitas untuk memecahkan kode rahasia. Sedangkan  perceptual speed berkenaan dengan menjadi mampu menguji dan membandingkan angka, surat dan objek dengan cepat. Efektivitas dalam pekerjaan di mana orang perlu membaca dokumen, memilah sesuatu, atau mengategorikan objek tergantung banyak pada perceptual speed. General Cognitive Ability seseorang dapat mempunyai beberapa kemampuan tinggi dan beberapa kemampuan lainnyalebih rendah. Mungkin kita cerdas dalam kemampuan verbal, tetapi kurang dalam kemampuan kuantitatif. Orang yang mempunyai kemampuan verbal tinggi juga cenderung dalam reasoning, quantitative, spatial, dan perceptual abilities. Meskipun demikian, konsistensi ini tidak perlu berlaku untuk setiap orang.
      Penjelasan tentang kesamaan dalam tingkat cognitive ability atau’ g factor’. Colquit, LePine, dan Wesson menjelaskan ‘g factor’ tersebut dalam gambar 8.1 ini

    verbal
       Tumpang tindih terjadi karena masing-masing kemampuan spesifik agak tergantung pada kemampuan otak untuk memproses informasi secara efektif. Karena beberapa otak mampu memproses informasi lebih efektif daripada lainnya. Beberapa orang cenderung memberi angka lebih tinggi pada kemampuan spesifik, sedang lainya cenderung lebih rendah.


  spatial

 quantitative
 



  perceptual

reasoning

G

 





D.    Kemampuan Emosional
      Dalam masalah emosional, terdapat perbedaan pandangan antara Robbins dengan Greenberg dan Baron di satu pihak yang melihat masalah emosional dari segi kecerdasan. Robbins bahkan tidak membicarakan dalam masalah kemampuan. Sedangkan Greeberg dan Baron membicarakan masalah emosional sebagai bagian dari masalah kemampuan, di antaranya tentang kecerdasan intelektual, di mana di dalamnya termasuk kecerdasan emosional. Di pihak lainnya, Colquitt, LePine, dan Wesson melihat masalah emosional sebagai tipe kemampuan atau ability, yang memengaruhi tingkatan di mana orang cenderung efektif dalam situasi  social, tanpa memandang tingkat kemampuan kognitif mereka. Sehingga dalam pemahaman  mereka emotional intelligence didefinisikan dalam kelompok terminology yang berbeda, tetapi ada hubungan dengan kemampuan, dan mencakup:
1.      Self-Awreness. Merupakan penilaian dan ekspresi emosi dalam diri sendiri. Segi ini menunjukkan pada kemampuan individu untuk memahami tipe emosi yang mereka alami, kemauan mereka mengakui, dan kapabilitas mengekspresikan secara natural.
2.      Other-Awareness. Merupakan penilaian dan pengakuan emosi orang lain. Mencerminkan kemampuan orang untuk mengenal dan memahami emosi yang dirasakan orang lain.
3.      Emotion regulation. Menunjukkan menjadi mampu menemukan kembali dengan cepat dari pengalaman emosional. Orang yang memiliki emotion regulation pada dasarnya dapat mengendalikan diri, sehingga apabila menghadapi masalah tidak memengaruhi kinerjanya. Dengan demikian, orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mengatur atau mengendalikan emosi.
4.      Use of Emotions. Merupakan kapabilitas yang mencerminkan tingkatan di mana orang dapat menggunakan emosi dan menggunakannya untuk memperbaiki kesempatan mereka untuk berhasil apa pun yang mereka lakukan. Sebagai contoh, apabila seorang menulis buku dan dikejar jadwal terbit. Keadaan ini dapat memacu penulis untuk bekerja keras untuk menyelesaikan kewajibannya. Sebaliknya apabila kecerdasan emosionalnya rendah, dia mungkin menjadi ragu-ragu dengan kompetensinya sebagai penulis dan berfikir untuk melakukan pekerjaan lain.

Aplikasi kecerdasan emosional. Dari uraian di atas menunjukkan bagaimana emotional intelligence relevan efektivitas pada berbagai situasi interpersonal, namun apakah berguna bagi manajer untuk membuat organisasinya lebih efektif. US Air Force mempelajari recruiters, orang yang merekrut anggota baru dan menemukan bahwa mereka yang mempunyai aspek kecerdasan emosional tinggi, tiga kali lebih banyak kemungkinan mencapai kuota perekrutan daripada yang sekornya rendah (Colquitt, LePine, Wesson, 2011 : 349).

E.     Kemampuan fisik
      Physical ability atau kemampuan fisik oleh Robbins (2003 : 41) diberi pengertian sebagai kapasitas untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, dexterity ( ketangkasan), strength ( kekuatan ), dan karakteristik yang semacam dengan tingkat yang sama bahwa kemampuan intelektual memainkan peran lebih besar dalam pekerjaan yang kompleks yang menuntut kebutuhan proses informasi, kemampuan fisik mendapatkan kepentingan untuk berhasil melakukan pekerjaan yang kurang memerlukan keterampilan dan lebih terstandardisir. Sebagai contoh, pekerjaan di mana keberhasilan menuntut stamina, ketangkasan manual, kekuatan kaki atau bakat sejenis memerlukan manajemen untuk mengidentifikasi kapabilitas fisik pekerja.
       Robbins (2003 : 42) menunjukkan bahwa kemampuan fisik di bagi dalam tiga factor dan terdiri dari Sembilan indicator. Factor strength terdiri dari : dynamic strength, trunk strength, static strength, dan explosive strength,factor flexibility terdiri dari: extent flexibility, dan dynamic flexibility. Factor lainnya terdiri dari : body coordination, balance, dan stamina.
       Sedangkan Greenberg dan Baron (2003 : 105) hanya menyebutkan sebagai tipe physical ability adalah : (a) strength, sebagai kapasitas untuk menggunakan kekuatan fisik terhadap berbagai objek, (b) flexibility, sebagai kapasitas menggerakkan badan seseorang dengan cara tangkas, (c) stamina, sebagai kapasitas untuk memikul aktifitas fisik selama memperpanjang periode , (d) speed, sebagai kemampuan untuk bergerak cepat.
         Sementara itu, Colquitt, LePine, dan Wesson (20011 :354) menekankan Physical ability mencakup tentang : (a) strength, (b) stamina, (c) flexibility and coordination, (d) psychomotor abilities, dan € sensory abilities.
         Pendapat para pakar tersebut menunjukkan adanya beberapa perbedaan di samping kesamaannya, baik dalam urutan maupun pengelompokannya. Perbedaan tersebut bukan merupakan sesuatu yang perlu dipertentangkan, karena pada dasarnya pandangan tersebut dapat bersifat saling melengkapi. Dengan demikian, tidak dapat dinyatakan bahwa pendapat yang satu lebih baik atau lebih benar dari lainnya.
Dengan dasar pandangan tersebut dapat di bahas unsur-unsur, komponen, karakteristik, atau indicator physical ability sebagai berikut :
1.      Strength
Kekuatan umumnya merupakan tingkatan di mana badan dapat menggunakan kekuatan. Juga di katakan sebagai kapasitas untuk menggunakan kekuatan fisik terhadap berbagai objek. Kekuatan dapat mempunyai beberapa bentuk : dynamic strength, trunk strength, static strength, dan explosive strength.
a)      Dynamic strength kemampuan untuk menggunakan kekuatan otot berulang-ulang atau terus menerus sepanjang waktu. Juga di katakan sebagai kemampuan menggunakan kekuatan untuk memperpanjang periode waktu tanpa menjadi terlalu kelelahan dan kehabisan nafas. Dynamic strength menyangkut pekerjaan dimana orang harus memanjat dengan menggunakan tali atau tangga dengan menariknya.
b)      Truck strength merupakan kemampuan untuk menggunakan  kekuatan otot dengan menggunakan bagian tubuh, biasanya perut, otot.
c)      Static strength merupakan kemampuan untuk menggunakan kekuatan terhadap objek eksternal. Merupakan kemampuan untuk mengangkat, mendorong, atau menarik objek yang sangat berat dengan menggunakan tangan, lengan, kaki, bahu atau  punggung.
d)     Explosive strength merupakan kemampuan menggunakan energi maksimum dalam satu atau serangkaian tindakan eksplosif. Orang menggunakan semacam ledakan energi untuk menggerakkan diri sendiri atau objek. Pekerja yang perlu berlari, melompat, atau melemparkan sesuatu di pekerjaan tergantung pada kekuatan eksplosifnya untuk menjadi efektif.
2.      Flexibility
Merupakan kapasitas menggerakkan badan seseorang dengan cara yang cekatan. Berkaitan dengan kemampuan menekuk, merentang, memutar atau menjangkau. Flexibility ada dua jenis, yaitu extent flexibility dan dynamic flexibility. Extent flexibility merupakan kemampuan menggerakkan badan dan otot belakang sejauh mungkin. Dikatakan sebagai extent flexibility, apabila pekerjaan memerlukan rentang gerakan yang ekstrem, misalnya ketika orang bekerja di ruangan atau posisi kaku. Extent flexibility tampak dalam keadaan orang bekerja di samping bagasi mobil memasang pengeras suara. Sedangkan dynamic flexibility merupakan kemampuan melakukan gerakan secara fleksibel dengan cepat dan berulang-ulang. Dikatakan sebagai dynamic flexibility apabila pekerjaan memerlukan pengulangan dan agak cepat menekuk, merentang, memutar, atau menjangkau. Dynamic flexibility seperti pekerjaan pengecat rumah pada tangga berusaha mengecat beberapa baris dalam jangkauan.
3.      Coordination
Merupakan kemampuan mengkoordinasikan tindakan secara bersamaan dari bagian tubuh yang berbeda. Dinyatakan pula sebagai kualitas gerakan fisik yang mungkin penting di beberapa pekerjaan. Terdapat dua jenis koordinasi, yaitu gross body coordination dan gross body equilibrium. Gross body coordination merupakan kemampuan mensinkronkan gerakan tubuh, lengan dan kaki untuk melakukan sesuatu, sementara seluruh tubuh sedang bergerak. Sebaliknya, gross body equilibrium menyangkut kemampuan menjaga keseimbangan tubuh dalam konteks tidak stabil atau ketika orang mengubah arah. Gross body equilibrium menjadi lebih penting ketika lingkungan kerja ditingkatkan dan sifatnya tidak stabil.
4.      Stamina
Merupakan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dalam waktu cukup lama. Dikatakan pula sebagai kemampuan melanjutkan usaha maksimum yang memerlukan perpanjangan usaha sepanjang waktu.stamina terlibat dalam hal sifat aktivitas fisik menyebabkan tingkat denyut jantung  meningkat dan kedalaman dan tingkat pernafasan meningkat selama periode waktu panjang. Seorang pemadam kebakaran memerlukan stamina di samping kekuatan.
5.      Speed
Mengandung pengertian kemampuan bergerak cepat dan akurat. Seorang petugas pemadam kebakaran harus mampu bergerak cepat menjalankan penyemprotan.
6.      Psychomotor
Biasanya menunjukkan kapasitas memanipulasi dan mengontrol objek. Psychomotor ability ada empat jenis, yaitu : fine manipulative abilities, control movement abilities, response orientation, dan response time

  1. Fine manipulative abilities berkenaan dengan kemampuan menjaga lengan dan tangan tetap sambil menggunakannya untuk melakukan pekerjaan tertentu
  2. Control movement abilities penting dalam tugas di mana orang harus melakukan penyesuaian secara tepat, menggunakan mesin untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif. Siapapun yang mengebor sesuatu untuk kehidupan, berupa kayu, beton, atau gigi perlu tipe kemampuan ini.
  3. Response orientation merupakan kemampuan memilih tindakan yang benar dengan cepat pada beberapa signal yang berbeda. Seorang pilot harus merespon sinar lampu, dengung suara, dan informasi verbal yang dipicu selama penerbangan darurat.
  4. Response time merupakan kemampuan yang mencerminkan betapa cepat individu merespon pada signal informasi setelah jadi. Seperti seorang pilot harus mempunyai baik orientasi cepat tanggap dan waktu respon pendek.
7.      Sensory
Menunjukkan kapabilitas berkaitan dengan vision dan hearing. Visual ability termasuk kemampuan untuk melihat sesuatu dari dekat dan jauh (near and far vision) atau (low light contexts (night vision), demikian pula merasakan warna dan menetukan jarak relative antara sesuatu secara akurat (visual color discrimination and depth perception).
Terdapat banyak pekerjaan berbeda yang menekankan hanya satu atau dua visual abilities. Efektifitas seorang reparasi jam tergantung pada penglihatan dekat yang baik, sedang efektivitas desainer interior tergantung pada diskriminasi visual color. Tetapi seorang pilot tempur perlu pandangan dekat untuk membaca instrument dan checklist, penglihatan jauh dan kedalaman persepsi untuk melihat target musuh dan penunjuk, night vision untuk menjelaskan operasi dalam kondisi cahaya lemah dan visual color discrimination untuk menginterprestasikan informasi dari lampu peringatan dengan benar. Berkaitan dengan pendengaran, juga menyangkut auditory abilities, termasuk kapabilitas untuk mendengarkan dan membedakan suara yang sangat bervariasi dalam sensitivitas pendengaran, dapat memfokuskan pada satu suara di antara adanya banyak suara, dan kemampuan mengidentifikasi dan memahami pidato orang lain.
8.      Balance
Merupakan kemampuan menjaga keseimbangan meskipun kekuatan untuk melakukan berimbang.

F.     Dampak kemampuan
      Kemampuan atau ability berdampak pada job performance atau kinerja dan commitment atau komitmen, namun tergantung pada jenis kemampuan yang mana, cognitive, emotional atau physical. Tekanannya adalah pada general cognitive ability karena merupakan bentuk kemampuan yang paling relevan untuk semua pekerjaan. General cognitive ability merupakan predictor paling kuat dari dari job performance, pada khususnya aspek task performance. Di semua pekerjaan, pekerjaan yang lebih cerdas memenuhi semua kebutuhan deskripsi pekejaan lebih efektif daripada pekerja yang kurang cerdas. Hal tersebut terjadi karena pekerja dengan general cognitive ability lebih tinggi cenderung lebih baik dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan. Mereka memanfaatkan lebih banyak pengetahuan dari pengalaman dengan lebih cepat, dan sebagai hasilnya mereka mengembangkan pengetahuan yang lebih besar tentang bagaimana melakukan pekerjaan lebih efektif.
       Tetapi tersebut pandangan tersebut terdapat keberatan sebagai berikut (Colquitt, LePine, dan Wesson, 2011 : 358)
1.      Cognitive ability cenderung lebih kuat berkorelasi dengan task performance daripada citizenship behaviour  atau counter productive behavior .peningkatan jumlah pengetahuan kerja membantu pekerja menyelesaikan tugas pekerjaan, tetapi tidak perlu memengaruhi pilihan untuk membantu rekan kerja atau berhenti melanggar aturan penting.
2.      Korelasi positif antara cognitive ability dan performance bahkan lebih kuat dalam pekerjaan yang kompleks atau situasi yang menuntut penyesuaian. Orang dapat melakukan test general cognitive ability dengan buruk untuk alasan selain daripada kekurangan cognitive ability. Sebagai contoh, orang yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang menguntungkan mungkin melakukan tes buruk, bukan karena kekurangan cognitive ability, tetapi karena mereka tidak mempunyai kesempatan pembelajaran yang diperlukan untuk memberikan respon yang tepat.










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kemampuan atau ability menunjukkan kapisitas individu untuk mewujudkan berbagai tugas dalam pekerjaan. Merupakan penilaian terhadap apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sekarang ini. Kemampuan menyeluruh individu pada dasarnya dibentuk oleh dua kelompok factor penting : Intellectual dan Physical Abilities (Robbins, 2003:40)  Kemampuan atau ability berdampak pada job performance atau kinerja dan commitment atau komitmen, namun tergantung pada jenis kemampuan yang mana, cognitive, emotional atau physical. Tekanannya adalah pada general cognitive ability karena merupakan bentuk kemampuan yang paling relevan untuk semua pekerjaan. General cognitive ability merupakan predictor paling kuat dari dari job performance, pada khususnya aspek task performance. Di semua pekerjaan, pekerjaan yang lebih cerdas memenuhi semua kebutuhan deskripsi pekejaan lebih efektif daripada pekerja yang kurang cerdas. Hal tersebut terjadi karena pekerja dengan general cognitive ability lebih tinggi cenderung lebih baik dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan. Mereka memanfaatkan lebih banyak pengetahuan dari pengalaman dengan lebih cepat, dan sebagai hasilnya mereka mengembangkan pengetahuan yang lebih besar tentang bagaimana melakukan pekerjaan lebih efektif.



DAFTAR PUSTAKA

Wibowo. 2016. Perilaku dalam Organisasi ed 2. PT RajaGrafindo Persada

Comments

  1. Mohegan Sun Arena, Uncasville CT 06382
    We are excited to air jordan 18 retro toro mens sneakers free shipping welcome where can i buy air jordan 18 retro men blue you to Mohegan 토토 핫 Sun Arena. of all places 벳 365 코리아 you can experience how to buy air jordan 18 retro your favorite sporting event in Connecticut.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengaruh dinamika kelompok dan kelompok rujukan

DAFTAR ISI Kata pengantar  .......................................................................................       i Daftar isi  .................................................................................................      ii BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang masalah ...................................................................         1 B.      Rumusan masalah .............................................................................       2 C.      Tujuan pembahasan masalah ............................................................       2 BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian Kelompok ......................................................................      ...

Analisis situasi dan Strategi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Strategi merupakan komponen penting dalam pengelolaan perusahaan karena melalui strategi manajemen inilah sebuah perusahaan merencanakan taktik yang akan dipilih untuk dilaksanakan dan diterapkan sehingga perusahaan dapat unggul dalam dunia bisnis. Analisis situasi merupakan tahap awal perencanaan program perusahaan untuk mendefinisikan masalah sesuai realita. Analisis situasi sangat menentukan keberhasilan program, apabila masalah yang ditemukan benar didefinisikan sesuai realita maka tidak susah untuk melakukan perencanaan dan implementasi program nantinya. Pentingnya ketepatan dan kedalaman sebuah analisis situasi adalah untuk menentukan tahap perencanaan selanjutnya. Ketika analisis situasi sudah tidak tepat, maka perencanaan juga akan tidak sesuai karena masalah yang diambil tidak situasi sesungguhnya di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman mengenai analisis situasi guna menentukan prioritas masal...